PENDUDUK, MASYARAKAT
DAN KEBUDAYAAN
1. Pengertian Penduduk
Pada hakekatnya,
pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis
kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi,
tingkat pendid
ikan, agama, ciri
sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.
Penduduk atau warga
suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Pertama orang yang tinggal di daerah tersebut. Dan kedua orang yang secara hukum
berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai
surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan
manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
Ilmu Demografi adalah ilmu yang
mempelajari tentang masalah-masalah kependudukan. Demografi banyak
digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonomi,
seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
ini beberapa hal hal yang
sangat berkaitan dengan kependudukan
A. Kepadatan penduduk
Kepadatan penduduk
dihitung dengan membagi jumlahpenduduk dengan luas area dimana mereka
tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga
berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat
menyebabkan katastrofi Malthus.Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut
menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
Negara-negara kecil
biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako,
Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan
penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk
dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan
suatu piramida
penduduk. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri, sedang penduduk
perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk
menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau
daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup
tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas
penduduknya hidup hingga usia tua.
Sebaliknya yang memiliki angka
kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya
berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya
angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
B. Pengendalian jumlah
penduduk
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan
penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno
telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu
kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di
Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup';
kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi,
pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
Indonesia juga menerapkan
pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB),
meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program
ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
C. Penurunan jumlah
penduduk
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi
pada sebuah daerah.Hal ini disebabkan
oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran.
Juga oleh penyakit, kelaparan maupun
perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau
penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit.
Pada tahun-tahun
belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis
lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus Black Death di
Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan
faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.
D. Transfer
penduduk
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang
mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu,
terutama dengan alasan etnisitas atau agama.
Hal ini terjadi di India dan
Pakistan, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia Kedua.
Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa
dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena
imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika,
Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.
E. Ledakan penduduk
Buku berjudul The Population Bomb (Ledakan
Penduduk) pada tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan
adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk danledakan
penduduk. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang
dikemukakanThomas Malthus dalam An Essay on the Principle
of Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti
pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan
mengakibatkan kelaparan.
F. Penduduk dunia
Berdasarkan
estimasi yang diterbitkan oleh Biro Sensus Amerika Serikat,
penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul
07.16 WIB dengan proyeksi populasi, angka ini terus meningkat. Dari
sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh
dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia
juga terletak di Eropa).
Sejalan derus
bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima
dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup
pada saat ini.
Pada tanggal 19
Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar
jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal
dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk
dunia mencapai 5 milyar jiwa.
Berikut adalah
peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
- Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)
- India (1.103.600.000 jiwa)
- Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)
- Indonesia (241.973.879 jiwa)
- Brasil (186.112.794 jiwa)
- Pakistan (162.419.946 jiwa)
- Bangladesh (144.319.628 jiwa)
- Rusia (143.420.309 jiwa)
- Nigeria (128.771.988 jiwa)
- Jepang (127.417.244 jiwa)
2. Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan sangat erat
hubungannya dengan masyarakat,Melville J.
Herskovits dan Bronislaw
Malinowskimengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat
ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah
untuk pendapat itu adalahCultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari
satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagaisuperorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman
Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat
diperoleh pengertian mengenaikebudayaan
adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku,
bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang
kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan
bermasyarakat.
3. Pengertian masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan istilahsociety)
adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi
terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang
berada dalam kelompok tersebut. Kata
"masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak.
Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan
antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen
(saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk
mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat
apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan
kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka
berdasarkan kemaslahatan.
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakan
(society) adalah wadah segenap antar hubungan social yang terdiri atas banyak
sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap kelompok terdiri atas
kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan
cara utamanya dalam bermata pencaharian.
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada:
masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan
masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban.
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri
dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional.
Masyarakat dapat pula diorganisasikan
berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar,
terdapat masyarakatband, suku, chiefdom, dan masyarakat
negara.
Kata society berasal dari
bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain.
Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society
berhubungan erat dengan kata sosial.
Secara implisit, kata society mengandung makna
bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam
mencapai tujuan bersama.
Dalam
pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat , dapat digolongkan menjadi
masyarakat sederhana dan masyarakat maju (modern).
- Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan
masyarakat sederhana (primitif), pola pembagian kerja cenderung dibedakan
menurut jenis kelamin.
- Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki
aneka ragam kelompok social atau lebih akrab dengan sebutan kelompok
organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan
serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Apa Keterkaitan antara Penduduk, Masyarakat dan
Kebudayaan?
Penduduk,
masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama
lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah
geografi dan ruang tertentu.
Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan
penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh
peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat
tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka
dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring
dengan berjalannya waktu.
Oleh
karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan
ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang
melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia (masyarakat) tersebut.
Apa Saja Permasalahan yang didapat?
Menurut Soerjono Soekanto masalah
sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau
masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.
Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang
ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam
kehidupan kelompok atau masyarakat.
Masalah sosial muncul akibat terjadinya
perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada.
Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan
bencana alam.
Adanya
masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki
kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial,
musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4
(empat) jenis faktor, yakni antara lain :
1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran,
dll.
2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan
makanan, dsb.
4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran
sesat, dsb.
4. Kebudayaan dan Kepribadian
Berbagai penelitian Antropologi Budaya
menunjukkan bahwa terdapat korelasi di antara corak-corak kebudayaan dengan
corak-corak kepribadian anggota-anggota masyarakat secara garis besar. Opini
umum juga menyatakan bahwa kebudayaan suatu bangsa adalah cermin dari
kepribadian bangsa yang bersangkutan. Kalau begitu, pada sisi mana kebudayaan
dapat memberikan pengaruh terhadap suatu kepribadian?
Jawabnya, jika kita dari sisi sikap pemilik
kebudayaan itu sendiri. Saat pemilik kebudayaan itu menganggap bahwa segala
sesuatu yang terangkum dan terlebur dalam segala materi kebudayaan itu sebagai
sesuatu yang logis, normal serasi, dan selaras dengan kodrat alam tabiat asasi
manusia dan sebgainya.
Individu,
Keluarga dan Masyarakat
5. Individu
Individu berasal dari kata latin individuum artinya yang
tak terbagi . Jadi, individu merupakan suatu sebutan yang dapat dipaki
untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas.
Menurut pendapat Dr. A. Lysen, Individu bukan
berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,melainkan
sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan.
Dalam ilmu social, paham individu menyangkut
tabiatnya dengan kehidupan jiwanya yang majemuk, memegang peranan dalam
pergaulan hidup manusia. Individu juga menekankan penyelidikan kepada kenyataan
– kenyataan hidup yang istimewa yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan
manusia.
6. Keluarga
Keluarga adalah unit / satuan masyarakat yang
terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok
ini, dalam hubungannya dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan
sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu
dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.
Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs.
Soewaryo Wangsanegara dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa
hal sebagai berikut :
1.Pembentukan kepribadian; dalam lingkungan
keluarga, para orang tua meletakkan dasar-dasar kepribadian kepada
anak-anaknya, dengan tujuan untuk memproduksikan serta melestarikan kepribadian
mereka dengan keturunannya.
2.Keluarga berfungsi sebagai alat reproduksi
kepribadian yang berakar etika, estetika, moral keagamaan, dan kebudayaan yang
berkrelasi fungsional dengan sebuah struktur masyarakat tertentu.
3.Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan
masyarakat, karena menempati posisi kunci. Keluarga adalah sebagai jenjang dan
perantara pertama dalam transmisi kebudayaan.
4.Keluarga berfungsi sebagai lembaga perkumpulan
perekonomian.
5.Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan
dan pendidikan.
Lalu, apa keterkaitan antara individu, keluarga
dan masyarakat?
Individu sebagai makhluk social berarti individu
yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, khususnya masyarakat.
Di sini kita dapat menghubungkan sikap tingkah laku dan perbuatannya dengan
individu-individu lainnya. Sehingga terbentuklah suatu kelompok yang besar, dan
apabila kelompok-kelompok itu berjalan kontras, maka itulah yang disebut
masyarakat.
Sumber:
katuuk, Neltje. F, Harwayantiyoko.1996. MKDU
Ilmu Sosial Dasar. Jakarta:Penerbit
Gunadarma