Sabtu, 14 April 2018

Teori Antrian


Antri, arti sederhana dari menunggu. Kegiatan paling tidak menyenangkan bagi hampir semua orang di dunia. Konsep antri bukan hanya terjadi pada orang, namun juga pada barang (misalnya dalam hal proses produksi). Antrian berarti menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan dari suatu fasilitas yang terjadi karena kemampuan pelayanan yang tidak mampu mengimbangi kebutuhan pelayanan.
Konsep teori antrian pertama kali ditemukan dan dikembangkan oleh A.K. Erlang, seorang insinyur Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Berawal dari para operator yang kewalahan pada waktu-waktu yang sibuk sehingga membuat para penelpon harus menunggu giliran dengan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan pelayanan. Tujuan dari penggunaan teori antrian adalah merancang fasilitas pelayanan, untuk mengatasi permintaan pelayanan yang berfluktuasi secara random dan menjaga keseimbangan antara biaya pelayanan dan biaya yang diperlukan selama antri.
Dalam seluruh sistem antrian, terdapat 4 model struktur dasar antrian. Keempat model tersebut antara lain:


  1. Single Channel – Single Phase. Single Channel berarti satu saluran atau satu jalur, dan Single Phase berarti satu pelayanan. Maksudnya adalah hanya ada satu jalur yang memasuki sistem pelayanan atau hanya ada satu fasilitas pelayanan yang diberikan.

Antrian Pemesanan McD via Take Away Kelapa Dua, Depok

2.     Single Channel – Multi Phase. Sama seperti poin nomor satu, bedanya hanya jumlah pelayanan yang diberikan. Multi Phase berarti ada dua atau lebih pelayanan yang dilakukan secara berurutan.

Antrian Pengurusan Daftar Pasien Akses RS.Pelni Pertamburan

3.     Multi Channel – Single Phase. Sistem ini terjadi dimana saja dan kapan saja dimana ada dua atau lebih fasilitas pelayanan yang dialiri oleh aliran tunggal.

Antrian Pom Bensin untuk Premium di Jakarta

4.     Multi Channel – Multi Phase. Sistem ini berarti ada beberapa fasilitas pelayanan dalam banyak jalur atau melalui beberapa tahapan. Setiap sistem-sistem ini memiliki beberapa fasilitas pelayanan pada setiap tahapannya.

Antrian Pembuatan SIM yang meliputi Pendaftaran, Ujian Tertulis, Ujian Praktek, Pembayaran, Entry Data, dan Pengambilan.

Kamis, 22 Maret 2018

Rekayasa Lalu Lintas Jl. Kebun Veteran Kota Bengkulu



Jalan kebun veteran terletak di Kota Bengkulu, tepatnya pada Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Jalan ini membentang sepanjang 450 meter dan merupakan jalan yang memiliki rute angkutan umum yang tetap. Terdapat perumahan dan pertokoan di sepanjang jalan serta padatnya arus kendaraan di sepanjang jalan tersebut. Namun seringkali terjadi kecelakaan berupa terserempetnya pejalan kaki oleh kendaraan yang melaju dikarenakan tidak adanya jalur pejalan kaki serta sempitnya jalan tersebut.



Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan pelebaran jalan serta pemasangan trotoar di sepanjang jalan tersebut. Tanah di pinggir jalan tersebut diharuskan untuk dilakukan nya pelebaran jalan serta penggunaan trotoar dengan minimal lebar trotoar adalah 2 meter bagi wilayah perumahan dan pertokoan.
Trotoar adalah jalur pejalan kaki yang umumnya sejajar dengan jalan dan lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan untuk menjamin keamanan pejalan kaki yang bersangkutan. Menurut keputusan Direktur Jenderal Bina Marga No.76/KPTS/Db/1999 tanggal 20 Desember 1999 yang dimaksud dengan trotoar adalah bagian dari jalan raya yang khusus disediakan untuk pejalan kaki yang terletak didaerah manfaat jalan, yang diberi lapisan permukaan dengan elevasi yang lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Para pejalan kaki berada pada posisi yang lemah jika mereka bercampur dengan kendaraan, maka mereka akan memperlambat arus lalu lintas. Oleh karena itu, salah satu tujuan utama dari manajemen lalu lintas adalah berusaha untuk memisahkan pejalan kaki dari arus kendaraan bermotor, tanpa menimbulkan gangguan-gangguan yang besar terhadap aksesibilitas dengan pembangunan trotoar.
Hasil akhir setelah pelebaran jalan dan pemasangan trotoar kurang lebih seperti ini :